sbenrnya ni cerpen dibuat untk tugas B.Indonesia tp malah keterusan deh..
Diambil dari pengalaman sendiri waktu ngerjain temen,hehehe...
Slamt membaca...!
3 Detektif Gokil
Pagi ini di SMA Al-Idzhar tampak sepi, hanya beberapa orang saja yang baru datang, ya, tentu saja karena sekarang masih pukul 6.10. Bagi Raisya suasana seperti ini sudah biasa, karena rumahnya sangat jauh dari sekolah dan memaksanya untuk berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet.
“Sya!, Raisya!!”, tiba-tiba suara khas Nabila memecahkan suasana sepi di kelas XII IPA 1, dia berteriak lewat jendela kelas itu. Raisya pun menyahutnya,”Ada apa sih? pagi-pagi gini dah teriak-teriak aja”, eh, bukannya aku teriak juga ya? hehe.. pikirnya. Nabila langsung masuk ke kelas yang masih sepi itu dan langsung menghampiri Raisya. “Sya, gue mau cerita nih” kata Nabila. “Cerita apa sih?, kok kayaknya serius banget?” tanya Raisya. “Tadi malem ada yang nomer aneh yang ngisengin gue, dia nelpon sampe beberapa kali, tapi pas di angkat ga ada suara apa-apa”, jelas Nabila. “Lho, kok sama kayak gue sih! gue juga ditelpon nomer aneh, coba kita cocokin nomernya, nih, 085717081991” balas Nabila. “iya, sama banget nomernya, berarti kita dikerjain sama orang yang sama, eh si Jihan kena juga ga ya?” kata Raisya. “Biasanya kan kita selalu kompak, kita kan 3 Detektif Gokil, hahaha..” balas Nabila. Keduanya pun tertawa.
Tak terasa kelas pun semakin ramai dan bel pun berbunyi. “Bil, kok Jihan belum datang ya?”, tanya Raisya. “Iya nih, tumben banget, jangan-jangan dia sakit lagi, terus gak masuk deh”, jawab Nabila.”ah gak mungkin, kemaren aja dia masih sehat-sehat aja kok, buktinya kemaren kita dikerjain abis-abisan sama dia” kata Raisya. “haha..yang namanya Jihan sih sakit gak sakit tetep bisa ngerjain kita..Sya! Kayak ga tau Jihan aja lu” balas Nabila. “Iya juga ya, tu bocah kan pernah bilang, katanya kalo dia gak iseng sehariii aja, hidup dia tersa hampa, haha..dasar lebai deh” kata Raisya sambil tertawa.
Ketika sedang asik ngobrol, tiba-tiba..“Eh, ssst.. Pak Baron dah dateng!”, kata Fariz sang ketua kelas mereka. Pak Baron, guru Fisika yang terkenal dengan galaknya itu masuk ke kelas dan kelas pun dalam sekejap jadi hening. “ehem..ehem...Pagi anak-anak!”sapa beliau. “Pagi Pak!” jawab semua murid serentak. “Sekarang keluarkan tugas kalian, apakah semua sudah mengerjakan?”, tanya Pak Baron. “Sudah Pak!”, jawab siswa dengan serentak. Ya, tentu saja semua murid pasti akan mengerjakan tugas dari Pak Baron sebaik mungkin, karena takut dihukum oleh Pak Baron.
Ketika pelajaran Fisika berlangsung, tiba-tiba…
“tok-tok-tok”, Jihan masuk kelas dan memberikan surat izin masuk dari guru piket pada Pak Baron. “e..e..pagi Pak!”, sapa Jihan. “Pagi!, Jihan, kenapa kamu terlambat?” tanya Pak Baron. “a..anu Pak, sa..saya tadi salah seragam, jadi saya harus pulang lagi ke rumah untuk menggantinya”, jawab Jihan. Serentak seisi kelas pun menertawakan Jihan, termasuk Pak Baron. “Pak, apakah saya boleh duduk?, kan semenjak kelas X saya baru pertama kali terlambat Pak, itu pun karena salah seragam” tanya Jihan dengan penuh harap. “Ya, tentu saja saya tahu, kamu memang baru pertama kali terlambat, yasudah kamu boleh duduk”, jawab beliau. “Makasih Pak!”, kata Jihan dengan senang. “Tumben Pak Baron gak marah,hehe..”,pikir Jihan. Tapi,”eits.! tunggu dulu! Tugas Fisikamu sudah dikerjakan?”tanya Pak Baron tiba-tiba. “hehe…a..a..anu Pak, belum sempat Pak” jawab Jihan dengan gaya kocaknya. “Apa??!, belum sempat ?!! sekarang kamu kerjakan semua soal yang ada di papan tulis, tanpa membawa buku!, mengerti!!!” perintah Pak Baron. “I, iya Pak” jawab Jihan.
Sementara kedua sahabatnya, Raisya dan Nabila terheran-heran dengan apa yang terjadi pada Jihan.“Sya, kenapa ya si Jihan hari ini tumben kacau banget?” ungkap Nabila. “Iya, dia kan paling anti sama yang namanya terlambat sama gak ngerjain tugas, hmm.. pasti ada yang gak beres nih”, kata Raisya dengan gaya detektifnya.
Tak terasa bel istirahat pun berbunyi, Jihan, Raisya dan Nabila pun langsung pergi menuju markas mereka yang terletak di belakang kantin sekolah mereka. Mereka sering berdiskusi untuk memecahka kasus yang ada di sekolah mereka, dan itu selalu berhasil. Oleh karena itu Jihan, Raisya dan Nabila menamakan mereka sebagai 3 Detektif Gokil.
“Han, lu kenapa? Kok hari ini kacau banget”,tanya Raisya. “Iya,salah seragam, terlambat, gak ngerjain tugas Fisika lagi”, timpal Nabila. “Hhh…tau nih, gue dari kemaren pagi sampai sore sibuk beresin rumah”, keluh Jihan. “Hah?, gak salah tuh? “kata Nabila. “Iya, lu kan anak Mami. Mana mau beresin rumah, emang dirumah lu gak ada siapa-siapa?” tambah Raisya. “Ortu gue ke luar kota, Kak Fiqri lagi ke Bandung, pembantu juga mudik, jadi gue harus beresin rumah dari kamar atas sampe kamar bawah, nyapu, sama ngepel lagi, tuh kan lengkap sudah penderitaan gue..jadi malemnya kecapean, gak ngerjain tugas deh” jelas Jihan. “Haha..emang enak!! hahaha”, Raisya dan Nabila meledek Jihan. “Wah, lu berdua tega ye, ngetawain gue,,hiks..hiks.. gue dirumah cuma bertiga, sama Kak Raldi and Mang Usep, sopir gue” kata Jihan.
“Han, lu tadi malem ditelpon nomer ini gak?”, tanya Nabila. “Hmm..sebentar gue cek HP dulu” balas Jihan sambil mengecek nomer itu. Beberapa detik kemudian…
“Wah, ternyata nomernya sama, tadi malem juga ada yang nelpon gue beberapa kali, tapi gak gue angkat soalnya gue ngantuk banget, nih liat , sampe 9 kali malah”, kata Jihan sambil menunjukkan Hand Phone nya. “Hmm..tuh kan kita dikerjain sama orang yang sama, kira-kira syapa ya?”, tanya Raisya. “Wah, kayaknya ni orang berani banget sih ngerjain kita”, tambah Nabila dengan kesal. “Iya nih, dia belum tau kita siapa, kita kan 3 Detektif Gokil hebat dan terkenal, tapi cuma di sekolah doang, hehehe..”, kata Jihan dengan gaya kocaknya.
Raisya, Nabila dan Jihan memang bersahabat. Raisya dan Nabila sudah bersahabat sejak SMP, sedangkan Jihan sejak SMA kelas XI karena dia berasal dari SMP yang berbeda. Ketiga sahabat itu sangat aktif disekolah, mereka adalah anggota OSIS, mereka juga pintar di bidang akademis. Raisya, Nabila dan Jihan sering memenangkan Olimpiade Matematika dan Fisika, tak heran jika mereka selalu mendapatkan kelas unggulan. Mereka memiliki karakter dan kebiasaan yang berbeda. Jihan yang selalu bercanda, Raisya yang selalu serius dan Nabila yang Melankolis. Tetapi ada satu sifat yang membuat mereka bersatu, yaitu “gokil”. Ya, dengan begitu mereka saling melengkapi satu sama lain.
Tak terasa pelajaran hari ini sudah selesai, mereka pun pulang dengan mobil yang bawa oleh Nabila, karena kebetulan rumah mereka searah. “Han, kita jadi liburan ke rumah nenek lu ga?”, tanya Nabila. “O,iya, maaf ternyata rumahnya lagi direnovasi, jadi gak bisa deh”, sesal Jihan. “yaudah, gapapalah..kan masih banyak tempat lain, OK!”, kata Nabila. “Ok deh!!”sahut Raisya dan Jihan serentak. Tak tersa mereka pun turun satu persatu dari mobil itu.
Keesokan harinya...
Raisya, Jihan dan Nabila makan siang bersama di kantin sekolahnya. Ketika sedang asyik makan, tiba-tiba “Sya, gue nitip HP gue dulu ya, gue mau ke toilet bentar, dah kebelet begete nih..” kata Jihan sambil terburu-buru lari ke Toilet. Raisya dan Nabila pun tertawa karena ulah kocak sahabatnya itu. Mereka pun melanjutkan makan siang mereka. Ketika mereka sedang asik makan, tiba-tiba HP Nabila bergetar tanda sebuah pesan masuk dan disusul oleh HP milik Raisya dan Jihan. Raisya dan Nabila langsung membuka pesan itu. Dan..” Bil, baca pesan gue deh, pesannya aneh banget”, kata Raisya sambil memberikan HP nya ke Nabila. Isi pesan itu adalah
undangan :
Minggu, 18 Agustus 2018
Jam 08.00 WIB
Jalan Rafflesia No 18
datanglah, jika tidak, kalian akan menyesal!!
“lho, kok sama sih?, kata Nabila. Tak lama kemudia Jihan pun datang dan Raisya langsung menyuruhnya untuk segera membaca SMS yang masuk ke HP nya. “Kalian dapat SMS ini juga ya?, tanya Jihan. “Iya, kita bertiga mendapatkan SMS yang sama, ini pasti ulah orang itu lagi”, jawab Raisya. “Iya, gue yakin banget, kan nomernya sama kayak nomer yang kemaren nelponin kita taoo...hehe.. Eh insting detektif gue berkata, gimana kalau kita dateng aja, yah..itung-itung liburan, kayaknya ini cukup menantang lagian kita kan udah lama gak mecahin kasus kayak gini”, kata Nabila. “Hmm..boleh juga, gue juga penasaran, apa sih maksud dari orang itu, tiga hari lagi kan tanggal 18 Agustus, jadi kita harus siap-siap, Ok!”, tambah Jihan.”OK deh!!!” sahut Raisya dan Nabila dengan semangat.
Selama tiga hari sebelum undangan itu, ketiga detektif itu tereus menerus ditelpon oleh nomor itu.
Minggu, 18 Agustus 2018...
Raisya, Jihan dan Nabila datang ke tempat yang tertera dalam pesan itu, Jalan Rafflesia No 18. Mereka sudah datang sejak jam 07.30, tapi hingga jam 09.00 mereka tidak melihat keanehan apapun.
Satu jam kemudian...
Dua mobil hitam berhenti di depan mereka, dan dari mobil itu keluar tiga orang ber baju hitam, dan bertopeng hitam. Raisya, Jihan dan Nabila pun langsung disergap oleh ketiga orang itu, dan dalam sekejap mereka tak sadarkan diri. Mereka dimasukkan ke sebuah tempat yang gelap, dan asing bagi mereka.
Beberapa menit kemudian...
Mereka sudah terbaring di suatu tempat yang sangat gelap dan satu persatu dari mereka pun mulai sadar diri dari biusan orang-orang misterius tadi. Ketiga sahabat itu langsung membuka benda yang terikat dikepala, yang menutupi mata mereka. “Han, Sya, kita ada dimana nih?, tempat ini gelap banget dan menyeramkan”, tanya Nabila dengan takut. “ gue juga gak tau nih..” kata Raisya dengan bingung. “Oh, gue ngerti, tadi orang-orang bertopeng itu membius kita trus kita dimasukin ke mobil n' akhirnya mereka membuang kita disini, tapi aku tidak tahu siapa mereka dan apa maksud mereka” kata Jihan. “Bil, Han, kita gak boleh tinggal diam, kita harus cari jalan keluarnya”, kata Raisya agak panik.
Ketiga detektif gokil itu pun langsung beranjak dari tempat itu, dan mulai berjalan dengan menggunakan HP sebagai penerang, karena tempat itu sangatlah gelap. Ketika berjalan, tiba-tiba jalan yang mereka injak, bergetar, seolaah-olah gempa, dan muncul suara aneh. “ HUAHAHAHAHA...AKHIRNYA KALIAN DATANG JUGA KE ISTANAKU...DAN ITU BERARTI KALIAN TELAH MASUK KEDALAM PERMAINANKU, APAKAH NYAWA KALIAN BISA DISELAMATKAN KALIAN AKAN MENJAWABNYA SENDIRI, HUAHAHAHAHA...”.Tak lama kemudian gempa pun berhenti. “O, jadi kita berpetualang nih? Ayo! Siapa takut!” kata Nabila dengan penuh semangat. “yang takut, gue tau, pake nanya lagi dasar aneh bukannya takut malah seneng” kata Jihan dengan kesal.
Mereka terus menyusuri lorong gelap itu, dan tiba-tiba mereka melihat manusia berjubah hitam dengan membawa sebuah pisau datang menghampiri mereka dan menodongkan pisau itu kepada mereka. Mereka pun panik dan hampir berteriak “Wah, gawat...hiaaat....kena kau!”, Nabila menendang orang itu dengan kemampuan karatenya. Orang itu pun rubuh, maka kepanikan mereka pun sedikit berkurang. Setelah melihat orang itu terbaring mereka langsung membuka jubah yeng menutupinya dan ternyata itu hanya boneka tipuan yang di gerakkan oleh sebuah remote control . Mereka merasa tertipu dan semakin bertanya sebenarnya apa maksud dari semua ini.
Dengan penuh harap, mereka langsung melanjutakan perjalanan untuk mencari jalan keluar. Sepanjang perjalanan mereka dikejutkan oleh hal-hal aneh yang bermunculan seperti suara-suara aneh, boneka-boneka tipuan seram yang bergelantungan, dan batu-batu kecil yang berjatuhan dari atas lorong itu. Mereka sangat ketakutan dan panik, tapi disatu sisi mereka sangat menikmati kejadian aneh ini, ya, mereka memang cocok menjadi detektif. Ketika berjalan mereka dikejutkan oleh suara orang yang tertawa, dan suara itu berasal dari belakang mereka. Ketika mereka menghadap belakang...”Aaaaaaa....”, mereka berteriak sekencang-kencangnya karena kaget dan takut melihat sesuatu yang ada dihadapan mereka. Kini mereka melihat tengkorak, wanita berjubah putih dan berambut panjang dan dilengkapi dengan drakula. Raisya, mencoba memukul drakula dengan sebuah kayu yang ia temukan ketika mereka berjalan tadi. “uhh! rasain nih!”. Tapi ternyata itu sia-sia, ternyata makhluk-makhluk aneh itu hanya gambar bayangan yang dipantulkan oleh sebuah proyektor. Untuk kedua kalinya mereka tertipu. Setelah gambar-gambar itu hilang, mereka pun langsung dikejutkan oleh guncangan yang sangat hebat, sehingga mereka tejatuh dan muculsuara aneh “HAHAHA...APAKAH KALIAN MENIKMATI SEMUA INI?..AKU YAKIN KALIAN PASTI SANGAT MENIKMATINYA, HAHAHAHAHA...”. “Sya,Han, gue udah gak tahan lagi nih...gue takut..” keluh Nabila.
Mereka terus melanjutkan perjalan dan tiba-tiba muncullah dua orang berjubah menghampiri mereka dan langsung membawa Jihan pergi dengan paksa dari Raisya dan Nabila.”Bil, Sya, ! Tolongi gue...ehhh lepasin gak...lepasin!!” Jihan berusaha lepas dari cengkraman kedua orang itu.”eh, berhenti, woy..jangn lari! Lepasin temen gue...woy!!”kata Raisya sambil mengejar kedua orang itu. Tapi itu sia-sia, orang-orang misterius itu menghilang dengan cepat. Raisya dan Nabila semakin panik, dan mereka sangat kebingungan di tengah gelapnya tempat asing ini. “Sya, gimana nih, kita harus segera menyelamatkan Jihan” kata Nabila dengan panik.
Sepeninggal Jihan, suasana semakin terasa mencekam, mereka terus berfikir dan berusaha untuk segera bisa menemukan jalan keluar dari tempat ini dan bisa menyelamatkan Jihan. Ketika mereka sedang mencari jalan keluar, mereka mendengar suara “tolong...! tolong....!tolong....!!”. “eh, denger deh, kayaknya itu suara Jihan” kata Nabila.”I.iya..mm...gue tau, dari arah sana! Ayo!” sahut Raisya sambil menarik tangan Nabila menuju ketempat suara itu. Mereka berdua terus menyusuri lorong panjang itu, seolah tanpa ujung,da akhirnya mereka melihat sebuah cahaya. Dan mereka pikir, itulah jalan keluarnya. Dengan tergesa-gesa mereka menghampiri cahaya itu, dan setelah mendekat, Raisya dan Jihan melihat sebuah tulisan:
UNTUK RAISYA DAN NABILA
KAWAN, PETUALANGANNYA SAMPAI DISINI AJA YA!!!
DARI : SAHABAT KALIAN YANG PALING KEREN, JIHAN. ^_^
Dan mereka baru menyadari, bahwa semua ini adalah ulah Jihan, si Ratu Usil, dan dengan kesal mereka pun langsung berteriak “JIHAN!!!”.
“Wah, dasar lu han, gue gak abis pikir deh, lu tuh gak ada matinya ya kalo nggerjain kita hhhh...ck ck ck” pikir Nabila.
Sementara disudut sana Jihann tertawa terpingkal-pingkal atas apa yang dilakukannya.
Keesokan harinya di sekolah….
Raisya dan Nabila sampai di sekolah lebih pagi dari biasanya, mereka sudah tidak sabar ingin menginterogasi Jihan habis-habisan. Tak lama kemudian makhluk yang ditunggu-tungupun datang. Raisya dan Nabila sudah pasang posisi dibelakang pintu dan ketika Jihan masuk ke kelas dan..”hufph,,,,haha…kena lu han…” Raisya dan Nabila berhasil menyergap si ratu usil dengan cepat. “Hwaduh….ampun-ampun,,,Sya, Bil jangan makan gw ya, kmaren gw cuma bercanda doank ko…hehe…beneran deh…piss…!” Jihan hanya bisa senyum-senyum ga jelas. “ ye…enak aje, emangnya kita manusia pemakan manusia apa ? alias kanibal..huh..pokoknya gw sama Raisya mw ngintrogasi dikau Jihan…” Nabila dengan gaya sok galaknya. “hehe…iya deh,,kalian buka kanibal tapi de’nibal kali ya…hihihi…”.” Wah dasar lu han, udah ketangkep ko usilnya masih bisa jalan aja ya,ck ck ck..” Mereka menarik Jihan ke tempat duduknya. Ketika mereka mau memulai interogasi tiba-tiba bel berbunyi, dan tak lama kemudian Pak Baron pun datang, Jihan pun senang
(bersambung...)