Strtifikasi sosial adalah suatu perbedaan penduduk ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis. Secara umum kedudukan tiap warga masyarakat dapat dibagi dalam tiga strata (lapisan kelas), yaitu kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Pembagian ini tidak bersifat mutlak namun bervariasi menurut kondisi masyarakat yang bersangkutan.
Masyarakat terdiri dari beragam kelompok-kelompok orang yang ciri-ciri pembedanya bisa berupa warna kulit, tinggi badan, jenis kelamin, umur, tempat tinggal, kepercayaan agama atau politik, pendapatan atau pendidikan. Pembedaan ini sering kali dilakukan bahkan mungkin diperlukan. Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, kenyataan itu adalah ketidaksamaan.
Misalnya di daerah Ciracas Jakarta-Timur, di daerah ini juga terdapat stratifikasi sosial yang dasar-dasar pembentukannya berdasarkan ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan dan wewenang, ukuran kehormatan, dan ukuran ilmu pengetahuan. Disini, terlihat jelas perbedaan antara lapisan atas, bawah, dan menengah. barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja. Begitu pula dengan faktor pembentuk lainnya, barangsiapa yang mempunyai kekuasaan, kehormatan (yang biasanya juga menurut keturunan) dan ilmu pengetahuan lebih tinggi, juga akan lebih dihargai keberadaannya oleh orang lian di lingkungannya. Dan secara otomatis mereka akn masuk lapisan teratas. Seperti Ketua Rt, Rw, Pak camat, Pak lurah, Pak Ustadz dan orang-orang yang memiliki gelar pendidikan di daerah ini.
Stratifikasi sosial juga dapat terjadi melalui proses secara otomatis karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.
sengaja untuk tujuan bersama dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti : pemerintahan, partai politik, dan perusahaan.
Sifat stratifikasi social dapat dibedakan menjadi stratifikasi social terbuka, tertutup dan campuran. Namun, di daerah ciracas ini, stratifikasi yang terjadi adalah stratifikasi terbuka. Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangatbesar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh: seorang miskin karena usahanya, ia bisa menjadi kaya, atau sebaliknya. seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.