Bahasa
Arab merupakan salah satu bahasa tertua yang dikenal oleh manusia dan
satu-satunya bahasa yang paling berkembang dan cepat penyebarannya. Sekalipun
tata bahasanya demikian lengkap namun sangat mudah dipelajari. Karakter unik
yang khusus yang dimilikinya menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa pilihan bagi
Kitab Suci yang paling mulia. Berikut kami untaikan sedikit tentang urgensi
bahasa Arab dengan format tanya jawab.
·
Bagaimana
kedudukan bahasa Arab di mata Islam, dan apakah berbicara dengan bahasa
pengantar ini termasuk ashabiyah (fanatisme golongan), atau apakah bahasa Arab
memiliki kedudukan yang mulia dibandingkan bahasa lain?
Jawab:
Bahasa
adalah wasilah untuk berkomunikasi, hanya itu. Demikian pula bahasa Arab,
hanyalah sebuah wasilah untuk komunikasi sosial tetapi ada satu keistimewaan
tambahan yang tidak dimiliki oleh bahasa lain, yaitu nilai ibadah.
Maka berkomunikasi dengan bahasa Arab ibadah, demikian
juga mempelajarinya, mengajarkannya, menelaah kitab-kitab arabiyah
adalah ibadah. Sebab
bertaammul (berinteraksi) dengan bahasa ini dianggap telah menghidupkan
dan menjaga fondasi terpenting Islam yaitu Al-Qur’an.
·
Mungkin
adakah sebuah penjelasan yang lebih terperinci mengapa Allah memilih bahasa
Arab untuk Kitab Suci-Nya paling mulia?
Jawab:
Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa
Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada
sebagaimana firman Allah ta’ala:
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya
Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya.”
Ibnu
katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: “Yang demikian
itu (bahwa Al -Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah
bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok
untuk jiwa manusia.
Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu
Al-Qur’an) diturunkan kepada rosul yang paling mulia (yaitu:
Rasulullah), dengan bahasa yang termulia (yaitu Bahasa Arab),
melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril),
ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia diatas
muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang
paling mulia (yaitu Ramadhan), sehingga Al-Qur an menjadi sempurna dari
segala sisi.” (Tafsir
Ibnu Katsir, Tafsir Surat Yusuf).
Urgensi
bahasa Arab, dan kepentingan teragung dalam dalam kehidupan kita, bahwa ia
adalah bahasa Al-Qur’an, bahasa pengantar Islam. Dengannya berkembanglah Islam
ke seantero jagat sebagai rahmatan lilalamin.
Dalam
sebuah kaidah fiqih dikatakan: “Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban
kecuali dengannya maka ia juga hukumnya wajib.”
Maka
tatkala hukum membaca Al-Qur’an wajib, menelaah Al-Hadits hukumnya wajib,
mengetahui kaidah-kaidah ibadah dan aqidah hukumnya wajib dan tidak ada cara
lain untuk memahami semua ini dengan apik kecuali dengan memahami terlebih
dahulu bahasa Arab, akhirnya mempelajari bahasa Arab naik hukumnya menjadi
wajib.
Berangkat
dari sini, bahasa Arab menjadi bahasa yang paling berkesan dalam dada kaum
muslimin dan menghunjam dalam iman serta ruh mereka. Bahasa Arab tidak mungkin
dipisahkan dalam tarikh kegemilangan umat Islam yang akan dan terus dikenang
dan diusahakan perwujudannya kembali.
·
Jadi
hukum mempelajari bahasa Arab wajib, apakah ada ijtihad dari ulama terpercaya
mengenai kesimpulan antum ini?
Jawab:
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah dalam Iqtidha Shirathal Mustaqim berfatwa:
“Sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama dan hukum
mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itu wajib
dan keduanya tidaklah bisa difahami kecuali dengan memahami bahasa Arab. Hal
ini sesuai dengan kaidah:Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali
dengannya maka ia juga hukumnya wajib.”
Beliau juga berkata: “Sesungguhnya ketika Allah
menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah
(Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-sunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini
berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan
mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab.
Oleh
karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan
berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah
dan menegakkan syi’ar-syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh
generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.”
Jauh
sebelum masa Ibnu Taimiyah, Imam Syafi’ipun memiliki istimbath
(kesimpulan hukum) demikian.
·
Dengan
kata lain Bahasa Arab merupakan pokok agama atau dikatakan; “Dienul Islam tidak
akan terwujud kecuali dengan bahasa Arab”.?
Jawab:
Benar sekali. Ana tekankan bahwa bahasa Arab tidak hanya
penting untuk berkomunikasi saja, lebih dari itu bahasa Arab ruhnya segala
syiar.
·
Lalu
apa perbedaan dengan bahasa lainnya?
Jawab:
Kita
bisa katakan, bahasa Arab tidak akan musnah selama Dien ini tidak musnah…
Bahasa ini akan tetap ada selama masih ada orang yang mengucapkan La illaha
illallah.
·
Artinya,
janji Allah ta’ala akan terjaganya Kitab-Nya juga mencakup janji terjaganya bahasa
Arab?
Jawab:
Tepat, sebab bahasa Arab bahasa pengantar Al-Qur’an yang
tersusun kalimatnya oleh susunan, kaidah-kaidah dan hukum-hukum tata bahasa
Arab.
·
Ana
telah sekian lama mempelajari bahasa Arab, tapi sampai sekarang tetap kesulitan
membaca kitab, ada solusi?
Jawab:
Pertama
perhatikan keikhlasannya, belajar hanya untuk mencari ridha-Nya saja. Kedua
perhatikan istiqamahnya, dan ketiga perhatikan metode sistematika
mempelajarinya setelah itu tawakal kepada Allah.
Source:
No comments:
Post a Comment
Thank You ^_^