Wahai dirimu yang di sana..
Mungkin menurutmu aku aneh
Mungkin menurutmu aku ajaib
Bahkan dirimu berpikir, koq ada ya orang seperti ku??
Aku, orang yang mengaku cinta tapi cuek
Aku, orang yang mengaku cinta tapi kaku
aku, orang yang mengaku rindu tapi hanya diam
Bila bertemu pun, jarang sekali aku melihat ke arah mu
Bila bertemu pun, sedikit sekali kata-kata yang (mampu) keluar dari lisan ku
Wahai dirimu yang di sana..
Seandainya kau tahu..
Bagiku, ketika seseorang yang kucinta mengetahui hatiku yang mencinta kepadanya
itu adalah suatu aib, bahkan sesuatu yang memalukan
Apalagi jika nantinya ia bukanlah orang yang ditakdirkan Allah untuk bersamaku nantinya
Aku takut..bahwa dirimu bukanlah orang yang sudah tercatat di Lauh Mahfudz yang akan membersamaiku nantinya
Tapi..
Wahai dirimu yang di sana..
Seperti yang kau tahu
Aku tahu bahwa kau tahu apa isi hati ini
Walaupun itu hanya sekedar pengakuan melalui kata "ya" atau hanya sekedar anggukan kepala
Bahkan, mungkin dirimu sempat berpikir apakah aku main-main??
Tidak, aku tidak main-main
Apakah aku serius?
ya, aku serius
Pertahananku saat itu runtuh
terdobrak oleh keyakinan..
mengapa keyakinan??
Ya, keyakinan ku yang terlalu besar atas dirimu
keyakinan yang memaksaku untuk mengungkapkan smuanya,
atau lebih tepat menerimamu saat itu
keyakinan bahwa dirimu adalah orang yang ditakdirkan Allah untuk bersamaku nantinya..
keyakinan bahwa dirimu adalah orang yang tercatat di Lauh Mahfudz sebagai imam dalam hidup ku kelak
Keyakinan bahwa dirimu adalah orang yang selalu membersamaiku nantinya..
Tidak logis memang,,
Aku tahu, dirimu juga tahu,
Kita jarang bertemu, bahkan dalam 365 hari hanya satu kali
itu pun hanya dalam hitungan detik
Tapi ketika pertanyaan itu datang, hati ini berkata "ya" disertai kata "yakin" yang semakin nyata
Wallahu a'lam...hanya Dia yang Maha Membolak-balikkan hati kita...
Penantian..
Ya, Penantian, ternyata kita harus menanti..
ternyata kita harus menunggu hari itu,
menunggu dalam waktu yang lama...
Aku tahu, juga dirimu
Kita menunggu karena keadaan yang memaksa untuk menunggu
keadaan diriku yang belum mumpuni untuk menjadi sosok yang lebih dewasa
kondisi diriku yang belum siap menghadapi banyak perubahan nantinya,,
maafkan aku..
"Aku bukan tak sabar, hanya tak ingin menanti
Karena berani memutuskan adalah juga kesabaran
Karena terkadang penantian
Membuka pintu-pintu syaithan" _SAF_
kutipan di atas sudah mewakiliku..
Ya, kita setuju, kita sepakat untuk menunggu
dan itu demi kebaikan kita bukan??
Tapi..
Hari-hari penantian itu sulit untuk dilalui
Sempat hati ini berkata "mudah"
tapi nyatanya tetap sulit..
tapi sulit itu bukan berarti tidak bisa kan?? ^^
Diri ini hanya insan biasa
yang hatinya mudah berubah
Hati ini ingin terus terjaga
karena tahu bahwa kita belum halal
karena aku, juga dirimu, tidak tahu
bahwa kita dipersatukan nantinya atau tidak..
Yah,,maka aku terus berusaha..
berusaha menutupi semuanya
berusaha meredam gejolak yang kadang membuncah
Saat kau bilang cinta, aku hanya bisa diam dan tersenyum bingung, sementara hati berkata "mengapa kau mengatakannya? itu hanya membuatku lemah.."
Saat kau bilang rindu, aku hanya bisa diam dan tersenyum bingung, sementara hati berkata "mengapa kau mengatakannya? itu hanya membuatku lemah.."
Padahal..
ingin sekali aku membalasnya dengan ungkapan yang sama
tapi aku selalu meredamnya, aku sadar, aku takut Allah tidak suka....
tapi biarkan hati yang bicara..
Ya, ini semua adalah jawaban..
jawaban dari ke-kaku-an ku
jawaban dari ke-diam-an ku
jawaban dari ke-cuek-an ku
jawaban dari ke-angkuh-an ku slama ini...
Sekarang dirimu tahu
bahwa itulah diriku..
itulah bentuk penjagaanku..
Semoga Allah memberi yang terbaik untuk kita..
Wahai dirimu yang disana..
maafkan jika cara ku salah menurutmu,
tapi aku yakin itu yang terbaik..
smoga kau mengerti..
Barakallahulaka wa lanaa..
*Jakarta, Kamis 12 Mei 2011
jam 02.44 ,,In my room, ditemani lagu2 bang Maher ^^
agak melow memang,, atau bahkan lebay?,,hehehe..
Tapi,, ya namanya juga ungkapan hati, klo ga diungkapin tar malah jadi jerawat.. (lho??!@#$%^) hehe..
but, saya mw mengucapkan terima kasih untuk yang disana, yang telah banyak mengerti, dan banyak bersabar dlm menghadapi saya yang agak masih labil.. ^^
Semuanya akan indah pada waktunya,, believe it! :)
Mungkin menurutmu aku aneh
Mungkin menurutmu aku ajaib
Bahkan dirimu berpikir, koq ada ya orang seperti ku??
Aku, orang yang mengaku cinta tapi cuek
Aku, orang yang mengaku cinta tapi kaku
aku, orang yang mengaku rindu tapi hanya diam
Bila bertemu pun, jarang sekali aku melihat ke arah mu
Bila bertemu pun, sedikit sekali kata-kata yang (mampu) keluar dari lisan ku
Wahai dirimu yang di sana..
Seandainya kau tahu..
Bagiku, ketika seseorang yang kucinta mengetahui hatiku yang mencinta kepadanya
itu adalah suatu aib, bahkan sesuatu yang memalukan
Apalagi jika nantinya ia bukanlah orang yang ditakdirkan Allah untuk bersamaku nantinya
Aku takut..bahwa dirimu bukanlah orang yang sudah tercatat di Lauh Mahfudz yang akan membersamaiku nantinya
Tapi..
Wahai dirimu yang di sana..
Seperti yang kau tahu
Aku tahu bahwa kau tahu apa isi hati ini
Walaupun itu hanya sekedar pengakuan melalui kata "ya" atau hanya sekedar anggukan kepala
Bahkan, mungkin dirimu sempat berpikir apakah aku main-main??
Tidak, aku tidak main-main
Apakah aku serius?
ya, aku serius
Pertahananku saat itu runtuh
terdobrak oleh keyakinan..
mengapa keyakinan??
Ya, keyakinan ku yang terlalu besar atas dirimu
keyakinan yang memaksaku untuk mengungkapkan smuanya,
atau lebih tepat menerimamu saat itu
keyakinan bahwa dirimu adalah orang yang ditakdirkan Allah untuk bersamaku nantinya..
keyakinan bahwa dirimu adalah orang yang tercatat di Lauh Mahfudz sebagai imam dalam hidup ku kelak
Keyakinan bahwa dirimu adalah orang yang selalu membersamaiku nantinya..
Tidak logis memang,,
Aku tahu, dirimu juga tahu,
Kita jarang bertemu, bahkan dalam 365 hari hanya satu kali
itu pun hanya dalam hitungan detik
Tapi ketika pertanyaan itu datang, hati ini berkata "ya" disertai kata "yakin" yang semakin nyata
Wallahu a'lam...hanya Dia yang Maha Membolak-balikkan hati kita...
Penantian..
Ya, Penantian, ternyata kita harus menanti..
ternyata kita harus menunggu hari itu,
menunggu dalam waktu yang lama...
Aku tahu, juga dirimu
Kita menunggu karena keadaan yang memaksa untuk menunggu
keadaan diriku yang belum mumpuni untuk menjadi sosok yang lebih dewasa
kondisi diriku yang belum siap menghadapi banyak perubahan nantinya,,
maafkan aku..
"Aku bukan tak sabar, hanya tak ingin menanti
Karena berani memutuskan adalah juga kesabaran
Karena terkadang penantian
Membuka pintu-pintu syaithan" _SAF_
kutipan di atas sudah mewakiliku..
Ya, kita setuju, kita sepakat untuk menunggu
dan itu demi kebaikan kita bukan??
Tapi..
Hari-hari penantian itu sulit untuk dilalui
Sempat hati ini berkata "mudah"
tapi nyatanya tetap sulit..
tapi sulit itu bukan berarti tidak bisa kan?? ^^
Diri ini hanya insan biasa
yang hatinya mudah berubah
Hati ini ingin terus terjaga
karena tahu bahwa kita belum halal
karena aku, juga dirimu, tidak tahu
bahwa kita dipersatukan nantinya atau tidak..
Yah,,maka aku terus berusaha..
berusaha menutupi semuanya
berusaha meredam gejolak yang kadang membuncah
Saat kau bilang cinta, aku hanya bisa diam dan tersenyum bingung, sementara hati berkata "mengapa kau mengatakannya? itu hanya membuatku lemah.."
Saat kau bilang rindu, aku hanya bisa diam dan tersenyum bingung, sementara hati berkata "mengapa kau mengatakannya? itu hanya membuatku lemah.."
Padahal..
ingin sekali aku membalasnya dengan ungkapan yang sama
tapi aku selalu meredamnya, aku sadar, aku takut Allah tidak suka....
tapi biarkan hati yang bicara..
Ya, ini semua adalah jawaban..
jawaban dari ke-kaku-an ku
jawaban dari ke-diam-an ku
jawaban dari ke-cuek-an ku
jawaban dari ke-angkuh-an ku slama ini...
Sekarang dirimu tahu
bahwa itulah diriku..
itulah bentuk penjagaanku..
Semoga Allah memberi yang terbaik untuk kita..
Wahai dirimu yang disana..
maafkan jika cara ku salah menurutmu,
tapi aku yakin itu yang terbaik..
smoga kau mengerti..
Barakallahulaka wa lanaa..
*Jakarta, Kamis 12 Mei 2011
jam 02.44 ,,In my room, ditemani lagu2 bang Maher ^^
agak melow memang,, atau bahkan lebay?,,hehehe..
Tapi,, ya namanya juga ungkapan hati, klo ga diungkapin tar malah jadi jerawat.. (lho??!@#$%^) hehe..
but, saya mw mengucapkan terima kasih untuk yang disana, yang telah banyak mengerti, dan banyak bersabar dlm menghadapi saya yang agak masih labil.. ^^
Semuanya akan indah pada waktunya,, believe it! :)