Sunday, March 29, 2015

Sebuah nasihat dari seorang Da’i



Pendahulu kita telah mendapatkan kemenangan dan kita telah menikmatinya.
Seharusnya kita merangkai kembali kejayaaan,
Agar anak cucu kita kelak merasakannya
            Kunci kemenangan para pendahulu kita adalah ada pada bagaimana mereka menata waktu yang mereka miliki. Mereka paham bagaimana mendahulukan yang penting diantara yang penting lainnya, kapan harus berhubungan dengan Allah dan sesama manusia, mereka tahu bagaimana membagi kehidupan akhirat dan dunianya!. Hal ini sebagaimana terungkap dalam perkataan mereka. Yahya bin Hubairoh berkata:
Waktu lebih berharga daripada apa yang anda pelihara
Saya rasa ia adalah sesuatu yang paling cepat hilang darimu

atau perkataan Al-Kholil bin Ahmad,

“Waktu itu ada tiga bagian: waktu yang telah berlalu darimu dan takkan kembali, waktu yang sedang engkau alami maka lihatlah bagaimana ia akan berlalu darimu, dan waktu yang engkau tunggu yang bisa jadi engkau tak akan mendapatkannya.”
Sebagian ulama bercerita tentang Abdullah bin Imam Ahmad, “Demi Allah! Saya tidak melihatnya kecuali tersenyum, membaca dan menelaah.”
            Telah dikatakan juga tentang pribadi al-khotib al-Baghdadi, “Saya tidak melihat al-khotib kecuali tangannya ada kitab yang ia telaah.”
            Diriwayatkan dari Amir bin Qois, seorang tabi’in yang zuhud, bahwa seorang laki-laki datang menghadapnya. Orang itu berkata, “Katakanlah padaku sesuatu!” Amir bin Qois menjawab, “Tolong hentikan matahari.” Artinya, “Tolong kau buat matahari berhenti bergerak agar aku bisa berbicara kepadamu.”
            Seorang yang dikenal sebagai al-Karkhi dikunjungi oleh sekelompok orang. Para pengunjung duduk berlama-lama sehingga ia mulai jenuh. Ia lalu berkata, “Malaikat pengatur matahari tidak pernah lupa untuk memutar dan menggerakkannya. Lalu kapan saatnya kalian pergi dan angkat kaki.”
            Demikian saudaraku, lihatlah mereka pendahulu kita bagaimana mereka menghargai waktu, sehingga mereka telah meninggalkan begitu banyak warisan berharga.
            Telah menceritakan kepada kami (redaksi) sebagian penuntut ilmu, bahwasanya bagaimana ulama-ulama kita di sana juga senantiasa mengisi waktu dengan kegiatan–kegiatan mereka yang begitu banyak dan bermanfaat bagi kaum muslimin, sampai-sampai diantara mereka (para ulama) ada yang hanya beberapa menit saja meluangkan waktu untuk istirahat dalam sehari, itu pun disela-sela kegiatan rutin mereka. Diceritakan, bahwasanya apabila ada seorang tamu yang memasuki ruangan Syaikh Bakr Abu Zaid (Anggota Majelis Fatwa Ulama Arab Saudi, banyak menulis buku-buku berharga yang cara pembahasannya jarang ditemui pada buku-buku lain), mereka akan ditanya tentang keperluannya untuk apa, apabila berkenan maka dipersilahkan masuk dan itupun akan diberi jatah waktu yang sudah ditentukan oleh beliau.

Karya Mereka yang Mencengangkan
Berikut ini adalah sebagian apa yang mencengangkan kita. Kita bisa melihatnya:

Tafsir yang ditulis oleh Ibnu Syahin yang mencapai 1000 Juz, Tafsir yang ditulis Abu Bakar Ibnu al-Arabi berjudul Anwarul Fajr mencapai 80.000 halaman. Kitab ini terkenal dan ada di perpustakaan Istambul, Turki. Ibnu Abu Ad-Dunya meninggalkan 1000 karangan, sementara Ibnu Asakir menulis kitab tentang sejarah sebanyak 80 jilid. Ibnu Syahin menulis 330 judul, diantaranya kitab tafsir yang berjumlah 1000 juz dan al-Musnad dengan jumlah 1500 juz. Imam Abu Hatim ‘Abdurrohman bin abi hatim ar-Rozi banyak menulis kitab dalam bidang fiqh, hadits, dan sejarah, diantaranya kitab al-Musnad yang berjumlah 1000 juz. Taqiyuddin Ibnu Taimiyah meninggalkan 300 judul karangan dari berbagai disiplin ilmu, sementara muridnya Ibnu Qoyyim al-Jauziyah meninggalkan karangan 50 puluh judul buku dalam ukuran besar dan kecil, sedangkan Imam al-Baihaqi menulis 1000 juz buku yang seluruhnya bernilai tinggi dan sulit dicari tandingannya, semuanya ini dikerjakan dalam waktu 30 tahun. Imam Ibnul Jauzi (508 – 597 H) menjalani hidup selama 89 tahun telah menulis lebih dari 500 buku.
Ini adalah buah penghargaan mereka terhadap waktu. Mereka adalah orang-orang yang akan dikenang sepanjang sejarah, orang-orang yang telah menorehkan pelajaran kebaikan di antara manusia. Dan.. mereka telah meninggalkan peninggalan yang berguna melewati batas masa.


No comments:

Post a Comment

Thank You ^_^