Dunia seakan berhenti berputar, saat ia
yang istimewa di hati tiba-tiba hadir di hadapan kita. Darah tiba-tiba mengalir
lebih deras saat ia tersenyum. Jantung pun berdetak sangat kuat, bahkan kadang
terasa berhenti berdetak saat ia menyapa dan mengeluarkan kata-kata. Suaranya
yang (terasa) merdu seperti nyanyian Dawud membuat kita terbuai dan terlena
hingga seolah-olah kita dibawanya terbang tinggi menembus angkasa.
Apa yang terjadi dengan hati pada saat itu..? Mengapa hadirnya membuat perasaan kita tidak menentu..? Padahal tidak ada yang istimewa dari dirinya. Jika kuberfikir ulang, begitu banyak gadis yang lebih istimewa, baik dari fisiknya ataupun yang lainnya. Namun, hati serasa terikat oleh getaran-getaran yang datang dan pergi tak menentu.
Hati-hati dengan hati dalam kondisi seperti itu. Mengapa..? Karena bisa jadi engkau lupa akan sesuatu. Apa itu..? Cinta yang sebenarnya.
Maksudnya..?
Aku tidak tahu, yang pasti aku tahu bahwa Allah swt. telah berfirman bahwa begitu banyak orang-orang yang menghadirkan tandingan-tandingan Allah swt.. Namun, Allah swt. menegaskan bahwa orang-orang beriman sangat besar kecintaannya terhadap Allah swt.. Tidak cukup digambarkan dengan luasnya samudera atau tingginya gunung-gunung di dunia.
Iman kepada Allah swt. berarti cinta. Maka, patutkah kita mengambil sesuatu yang lain untuk kita cintai melebihi kecintaan kita terhadap Allah swt…? Jika seorang perempuan saja tidak mau diduakan, maka bagaimana mungkin Allah ridha saat Dia diduakan dengan sesuatu yang kapasitasnya sungguh jauh dari-Nya. Jelas saja, Allah adalah al-Khaliq sedangkan ia adalah makhluq. Allah dapat memberikan manfaat, sedangkan ia tidak sedikitpun. Allah dapat memberikan pertolongan di akhirat, menghisab amal-amalan kita, menjamin kehidupan kita di dunia dan di akhirat. Sedangkan dia..???
Ketahuilah, bahwa Allah adalah Sang Pemilik Cinta. Dia pun Maha pencemburu. Dia begitu mencintai kita, namun kita telah mengkhianati-Nya. Apa bukti kita telah mengkhianatinya..?
Tanda-tanda cinta.
Maksudnya..?
Apa yang terjadi dengan hati pada saat itu..? Mengapa hadirnya membuat perasaan kita tidak menentu..? Padahal tidak ada yang istimewa dari dirinya. Jika kuberfikir ulang, begitu banyak gadis yang lebih istimewa, baik dari fisiknya ataupun yang lainnya. Namun, hati serasa terikat oleh getaran-getaran yang datang dan pergi tak menentu.
Hati-hati dengan hati dalam kondisi seperti itu. Mengapa..? Karena bisa jadi engkau lupa akan sesuatu. Apa itu..? Cinta yang sebenarnya.
Maksudnya..?
Aku tidak tahu, yang pasti aku tahu bahwa Allah swt. telah berfirman bahwa begitu banyak orang-orang yang menghadirkan tandingan-tandingan Allah swt.. Namun, Allah swt. menegaskan bahwa orang-orang beriman sangat besar kecintaannya terhadap Allah swt.. Tidak cukup digambarkan dengan luasnya samudera atau tingginya gunung-gunung di dunia.
Iman kepada Allah swt. berarti cinta. Maka, patutkah kita mengambil sesuatu yang lain untuk kita cintai melebihi kecintaan kita terhadap Allah swt…? Jika seorang perempuan saja tidak mau diduakan, maka bagaimana mungkin Allah ridha saat Dia diduakan dengan sesuatu yang kapasitasnya sungguh jauh dari-Nya. Jelas saja, Allah adalah al-Khaliq sedangkan ia adalah makhluq. Allah dapat memberikan manfaat, sedangkan ia tidak sedikitpun. Allah dapat memberikan pertolongan di akhirat, menghisab amal-amalan kita, menjamin kehidupan kita di dunia dan di akhirat. Sedangkan dia..???
Ketahuilah, bahwa Allah adalah Sang Pemilik Cinta. Dia pun Maha pencemburu. Dia begitu mencintai kita, namun kita telah mengkhianati-Nya. Apa bukti kita telah mengkhianatinya..?
Tanda-tanda cinta.
Maksudnya..?
Gambaran gejolak perasaan di atas merupakan ciri ataupun tanda-tanda dari hadirnya cinta dalam hati kita. Namun, sayangnya kita tidak menempatkannya pada tempat yang tepat. Padahal, Allah swt. berfirman bahwa orang-orang beriman adalah mereka yang apabila disebutkan nama Allah, maka bergetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, maka bertambah kuatlah keimanan mereka, bertambah cinta lah mereka kepada Allah swt..
Kita telah mengkhianati cinta-Nya dengan getaran-getaran yang tidak seharusnya ada kecuali untuk-Nya. Jika pun ada, pasti harus berada di bawah level getaran kita terhadap-Nya. Jika pun ada, maka tidaklah seharusnya melebihi getaran yang kita rasakan saat ber-khalwat dengan-Nya di sepertiga malam.
Namun, apa yang terjadi pada diri kita..?
Tanda-tanda cinta itu tampak saat perasaan kita terjatuh pada makhluq. Sedangkan untuk Sang Khaliq, adakah tanda-tanda itu..? Adakah dunia terasa berhenti berputar saat nama-Nya disebutkan..? Adakah darah kita mengalir lebih deras, serta jantung kita berdetak lebih cepat, saat kita menjumpai-Nya dalam setiap shalat kita..? Adakah alunan kalam-Nya terasa seperti nyanyian Dawud di telinga kita..? Adakah kecemburuan dari diri kita saat nama-Nya diinjak-injak dan dihinakan..? Rumahnya dibakar tanah suci-Nya dikotori oleh tangan-tangan najis dari musuh-musuh-Nya..? Adakah pembelaan kita sebagaimana kita membela seorang makhluq yang hati kita telah bertaut padanya..?
Saudaraku, ini adalah tanda-tanda cinta dan sekaligus bukti keimanan kita terhadap-Nya. Jika hingga kini masih belum terdapat tanda-tanda cinta itu dalam kehidupan kita, maka pertanyaannya adalah, “Apakah kita benar-benar mencintai-Nya..?”
No comments:
Post a Comment
Thank You ^_^