Bismillah..
Allahummanshurniy..
Allahummanshurniy..
Allahumanshurnaa..
Tak ada kejadian kebetulan,
Tak ada kejadian sia-sia,
Semua hanya bisa terjadi dengan izin-Nya..
Allah telah mengizinkannya,
Ya, Dia benar-benar mengizinkannya,
dan sungguh, Ia amat sangat mengizinkannya..
Kala cuaca hati yang yang sulit ditebak dan selalu berubah-rubah
dan tak seharusnya keimanan ini ikut berubah kepadaNya
Setelah hal yang dianggap "tidak akan mungkin terjadi" itu terjadi,
maka kita akan mengerti, meski terkaget-kaget dan mengapa hal ini terjadi?
pada akhirnya kita akan paham dan menerimanya..
itulah hikmah..jawaban dari penerimaan..
Ternyata ada kebaikan yang tidak baik,
Ternyata ada kebaikan yang tidak ramah,
Ternyata ada kebaikan yang menyakiti,
Dan semakin tersadar bahwa kau bena-benar nyata..
Yang datang dan pergi di sedalam-dalamnya hati,
Kau tahu?
Ukiran di batu selamanya tak akan hilang, baik maupun buruk
Kau pecahkan sebingkai cermin lalu berusaha menyatukan kembali serpihannya,
kupikir itu sia-sia. Kaca retak tetap saja kaca retak..
Putih yang tak pernah sehitam ini,
Terang yang tak pernah segelap ini,
Ramai yang tak pernah sesepi ini,
Dan hujan yang memang selalu turun, rintik derasnya pun kau tak perlu tahu..
Hati tak pernah sebiru ini, sayang..
Kadang kala ada tangisan diam-diam di malam hari.
Membayangkan betapa sulitnya masa adaptasi ini, sekarang ataupun nanti.
Bagaimana kalau begini?
Bagaimana jika begitu?
Apa yang harus dilakukan?
Maka akhirilah semua ini dengan kembali mengadu kepada-Nya.
Semakin dekat denganNya berarti semakin dekat dengan solusi.
Jika tak ada bahu untuk bersandar,lihatlah, masih ada lantai untuk bersujud..
Mungkin kita harus mengingat
"solusi dari setiap masalah itu terletak pada seberapa dekat jarak kepala kita dengan tempat sujud"
Allah itu Maha Baik, Ia tidak pernah meninggalkan kitasendirian, sedikitpun..
Fabtasim, Laa Tahzan, Innallaha ma'anaa.. :')
Allahummanshurniy..
Allahummanshurniy..
Allahumanshurnaa..
Tak ada kejadian kebetulan,
Tak ada kejadian sia-sia,
Semua hanya bisa terjadi dengan izin-Nya..
Allah telah mengizinkannya,
Ya, Dia benar-benar mengizinkannya,
dan sungguh, Ia amat sangat mengizinkannya..
Kala cuaca hati yang yang sulit ditebak dan selalu berubah-rubah
dan tak seharusnya keimanan ini ikut berubah kepadaNya
Setelah hal yang dianggap "tidak akan mungkin terjadi" itu terjadi,
maka kita akan mengerti, meski terkaget-kaget dan mengapa hal ini terjadi?
pada akhirnya kita akan paham dan menerimanya..
itulah hikmah..jawaban dari penerimaan..
Ternyata ada kebaikan yang tidak baik,
Ternyata ada kebaikan yang tidak ramah,
Ternyata ada kebaikan yang menyakiti,
Dan semakin tersadar bahwa kau bena-benar nyata..
Yang datang dan pergi di sedalam-dalamnya hati,
Kau tahu?
Ukiran di batu selamanya tak akan hilang, baik maupun buruk
Kau pecahkan sebingkai cermin lalu berusaha menyatukan kembali serpihannya,
kupikir itu sia-sia. Kaca retak tetap saja kaca retak..
Putih yang tak pernah sehitam ini,
Terang yang tak pernah segelap ini,
Ramai yang tak pernah sesepi ini,
Dan hujan yang memang selalu turun, rintik derasnya pun kau tak perlu tahu..
Hati tak pernah sebiru ini, sayang..
Kadang kala ada tangisan diam-diam di malam hari.
Membayangkan betapa sulitnya masa adaptasi ini, sekarang ataupun nanti.
Bagaimana kalau begini?
Bagaimana jika begitu?
Apa yang harus dilakukan?
Maka akhirilah semua ini dengan kembali mengadu kepada-Nya.
Semakin dekat denganNya berarti semakin dekat dengan solusi.
Jika tak ada bahu untuk bersandar,lihatlah, masih ada lantai untuk bersujud..
Mungkin kita harus mengingat
"solusi dari setiap masalah itu terletak pada seberapa dekat jarak kepala kita dengan tempat sujud"
Allah itu Maha Baik, Ia tidak pernah meninggalkan kitasendirian, sedikitpun..
Fabtasim, Laa Tahzan, Innallaha ma'anaa.. :')
Maka berbahagialah, tapi ingat "Kebahagiaan itu bukanlah sulap. Jika seperti itu adanya, maka kebahagiaan tak lagi bermakna" Dr.Abdullah 'Aidh al-Qarni. |
No comments:
Post a Comment
Thank You ^_^