Oleh : S. Hani. N
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Linguistik
terapan adalah salah satu subdisiplin dari Linguistik (ilmu bahasa). Dalam buku
Linguistik Terapan karya Mansoer Pateda disebutkan bahwa linguistik
terapan lebih banyak berkaitan dengan pengajaran bahasa. Dengan kata lain
linguistik terapan lebih banyak diarahkan pada penerapan linguistik dalam
pengajaran bahasa. [1]
Pembelajaran
bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat aspek
yang harus diperhatikan dalam upaya penguasaan dalam keterampilan berbahasa.
Empat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak , berbicara, membaca,
dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut memiliki tingkat kesulitan
masing-masing. Untuk dapat menguasai keempat keterampilan tersebut,
pembelajaran harus memenuhi faktor penunjang keberhasilan pencapaian keempat
keterampilan, salah satunya adalah bahan ajar. Oleh karena itu pembelajaran
harus mempunyai bahan atau materi ajar yang tepat.
Al-mawad
al-dirasiyah atau ada juga yang
menyebutnya dengan al-mawad at-ta’limiyah (materi ajar) merupakan hal
yang penting dalam sebuah proses belajar-mengajar dan merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap mutu pendidikan.[2] Oleh karena itu, bahan
atau materi yang akan disampaikan harus disiapkan dan disusun sebaik mungkin. Dan dalam makalah ini
penyusun akan menganalisis bahan atau materi ajar pada buku pelajaran bahasa
Arab Al-‘Arabiyah bin-Namazij jilid 1.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Materi Ajar Bahasa Arab
Menurut Pannen
(1995) bahan ajar (al-mawad al-dirasiyah) adalah bahan atau materi
pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Dilanjutkan oleh Kemp (1977:44), menurutnya materi pelajaran
merupakan gabungan antara pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci),
keterampilan (langkah-langkah, prosedur keadaan, dan syarat-syarat) dan faktor
sikap.[3]
Dengan demikian,
bahan ajar bahasa Arab adalah materi pelajaran bahasa Arab yang merupakan
gabungan antara pengetahuan, keterampilan, dan faktor sikap, yang disusun
secara sistematis sehingga dapat digunakan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran bahasa Arab.
Berdasarkan
pengertian bahan ajar di atas, maka tidak semua buku yang dijual bebas di
pasaran dapat dikategorikan sebagai bahan ajar. Jika buku tersebut telah
dirancang secara sistematis untuk keperluan proses belajar-mengajar, maka dapat
disebut sebagai bahan ajar. Dengan demikian kita bisa mengidentifikasi sebuah
buku ajar dengan beberapa point : Apakah ada pedoman kerja siswanya?; Apakah
dilengkapi dengan pedoman untuk guru?; Apakah menyebutkan untuk siapa buku
tersebut dikembangkan?; Apakah menyebutkan prosedur atau tatacara
pemanfaatannya?.[4]
B. Penyusunan Materi Ajar
1. Prinsip-prinsip
Penyusunan Bahan Ajar
Seorang guru yang profesional tidak begitu
saja ia menyusun bahan yang akan diajarkannya. Ia harus mempertimbangkan
matang-matang apa yang akan diajarkannya dan bagaimanakah mengajarkannya.
Tujuannya tidak lain agar si terdidik tuntas terhadap bahan yang diberikan
kepadanya. Guru harus mempunyai imajinasi yang luas tentang bahan dan
pelaksanaan pengajaran bahkan konsekuensi yang timbul akibat kegiatan itu.[5]
Dalam buku Linguistik Terapan, Mansoer
Pateda menyebutkan prinsip-prinsip berikut ini untuk diterapkan di dalam
penyusunan bahan pengajaran. Prinsip itu, adalah:
a. Prinsip
orientasi pada tujuan, implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran
bahasa yang disusun diarahkan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan pada waktu
kita merencanakan pengajaran.
b. Prinsip
relevansi. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun
ada hubungannnya dengan kehidupan si terdidik setiap hari.
c. Prinsip
efisiensi. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun
dapat dilaksanakan, baik oleh guru bahasa maupun oleh si terdidik dengan
menggunakan waktu dan tenaga yang berdaya guna.
d. Prinsip
evektitivitas. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang
disusun berhasil mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
e. Prinsip
fleksibilitas Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun
bersifat luwes, terbuka dan mampu disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat.
f. Prinsip
integritas. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun
merupakan bagian yang dapat dikaitkan dengan bahan pengajaran yang lain.
g. Prinsip
kontinuitas. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun
merupakan bahan yang bersambung, tidak lepas satu dengan yang lain.
h. Prinsip
objektivitas. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun
berlandaskan pada penelaahan masalah kebahasaan secara ilmiah dan didukung oleh
disiplin ilmu lain, misalnya pedagogik dan psikologi.
i. Prinsip
demokratis. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun
diusahakan memberikan kesempatan kepada semua si terdidik untuk berpartisipasi.[6]
2. Komponen dan Isi materi ajar
Bahan ajar selain harus dirancang secara
sistematis, juga harus dilengkapi dengan komponen-komponen yang dapat menunjang
proses belajar-mengajar sehingga dapat mengantarkan peserta didik kepada tujuan
yang telah ditetapkan. Komponen
bahan ajar menurut Pannen (2003:13) terdiri dari tiga komponen inti, yaitu
komponen utama, komponen pelengkap, dan komponen evaluasi hasil belajar.[7]
Selanjutnya beberapa ahli seperti Dick
dan Carey (1990), Degeng (1990,1997), Tarigan (1990) dan Suparman (1993),
menjelaskan pedoman pengembangan buku ajar adalah terpenuhinya
komponen-komponen bahan ajar yang relevan dengan kebutuhan proses
belajar-mengajar, seperti adanya:Petunjuk penggunaan buku ajar, tujuan umum dan
tujuan khusus pembelajar, epitome (kerangka isi), uraian isi bahan
pembelajaran, gambar/ilustrasi, rangkuman, soal latihan, kunci jawaban, balikan
dan tugas-tugas.
Bahan atau materi yang
akan diajarkan diinformasikan di dalam kurikulum. Seperti diketahui kurikulum
memberitahukan, antara lain tujuan yang hendak dicapai, silabi pelajaran, pokok
dan subpokok bahasan, dan sumber pelajaran. Itu sebabnya isi bahan telah dapat
dipertimbangkan berdasarkan pokok dan subpokok bahasan yang dicantumkan pada
kurikulum. Yang diperlukan sekarang adalah arahan yang dapat digunakan untuk
menyusun isi bahan pengajaran:[8]
a. Isi
bahan harus sesuai dengan kurikulum sekolah. Hal ini tidak berarti guru secara kaku
melaksanakan apa yang terdapat di kurikulum. Guru bisa merubahnya sesuai dengan
kondisi kelas atau siswa yang dididik.
b. Isi
bahan pengajaran harus berorientsi pada tujuan. Tujuan ini pun telah dirumuskan
di dalam kurikulum. Guru tinggal menyesuaikan bahan itu dengan tujuan yang
hendak dicapai. Yang perlu diingat, jangan sampai antara tujuan dan pengajaran
tidak serasi atau sejalan. Pada dasarnya tujuan itu yang menjadi sasaran.
c. Isi
bahan harus mempertimbangkan landasan kebahasaan, kependidikan, dan psikologi.
Itu sebabnya bagi para calon guru diberikan kuliah dasar keguruan, kependidikan
dan psikologi..
d. Berjenjang.
Ini berarti isi bahan yang disusun harus memperhatikan jenjang pendidikan si
terdidik.
e. Isi
bahan pengajaran memungkinkan si terdidik mengembangkan kapasitas bahasanya.
f. Isi
bahan pengajaran sebaiknya terpadu dan utuh. Keterpaduan mengacu kepada
relevansinya dengan pengajaran yang lain, tetapi sejalan dengan itu sifat keutuhan
bahan tidak boleh diabaikan.
g. Isi
bahan pengajaran sebaiknya berguna bagi si terdidik. Ini berarti, isi bahan itu sesuai dengan
keadaan nyata yang dialami si terdidik dalam kehidupan sehari-hari. Isi bahan
harus memperhatikan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan nyata, kehidupan yang
selalu dialami si terdidik.[9]
Materi ajar bahasa Arab biasanya
dilengkapi dengan kamus kecil atau mufradat. Tujuan utama pembelajaran mufradat adalah :
- Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa/mahasiswa, baik melalui bahan bacaan maupun fahm al-masmu’;
- Melatih siswa/mahasiswa untuk dapat melafalkan kosakata itu dengan baik dan benar karena pelafalan yang baik dan benar mengantarkan kepada kemahiran berbicara dan membaca secara baik dan benar pula;
- Memahami makna kosakata, baik secara denotatif atau leksikal (berdiri sendiri) maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu (makna konotatif dan gramatikal);
- Mampu mengapresiasi dan memfungsikan mufradat itu dalam berekspresi lisan (berbicara) maupun tulisan (mengarang) sesuai dengan konteksnya yang benar.[10]
C. Manfaat Materi Ajar bagi Guru
dan Siswa
1. Efisiensi waktu dalam proses pembelajaran
2. Mengubah peran guru dari
pengajar menjadi fasilitator
3. Meningkatkan proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.
4. Siswa dapat belajar secara mandiri
5. Siswa dapat belajar sesuai dengan yang dikehendaki
6. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya.[11]
D. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab
Tujuan
pembelajaran bahasa adalah
untuk menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa arab, seperti muthala’ah,
muhadatsah, insya’; nahwu dan sharaf, sehingga memperoleh
kemahiran berbahasa yang
meliputi empat aspek kemahiran, yaitu: kemahiran
menyimak, kemahiran membaca,
kemahiran menulis, dan kemahiran berbicara.[12]
Departemen Agama
(1975:117) menjelaskan bahwa tujuan umum pembelajaran bahasa Arab adalah: (1)
untuk dapat memahami al-Quran dan hadist sebagai sumber hukum ajaran islam; (2)
untuk dpat memahami buku-buku agama dan kebudayaan islam yang ditulis dalam
bahasa Arab; (3) untuk dapat berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab; (4)
untuk dapat digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain (supplementary); (5)
untuk membina ahli bahasa arab, yakni benar-benar profesional.[13]
BAB III
ANALISIS
A. Identitas
dan Isi Buku
Buku bahan ajar
yang penyusun analisis adalah buku Al-‘Arabiyah bin-Namazij Juz Pertama
( الأولالجزء (, Al-Marhalah al-Ula (المرحلة الأولى). Buku
ini diterbitkan oleh Bulan Bintang di Jakarta, cetakan ke-16 pada tahun 2009,
sedangkan cetakan pertamanya pada tahun 1976. Buku ini disusun oleh Tim
Penyusun Materi Pengajaran Bahasa Arab Institut Agama Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, yaitu sebuah tim dengan Konsultan : Prof. H. Bustami A.
Gani, dan tim penyusun yang
beranggotakan : Drs. H. A.R. Partosentono (ketua); Drs. Rofi’I; Drs. Muchsin
Idham; Drs. Chatibul Umam; Drs. D. Hidayat; Drs. Lamingi Lam Tamdid; Drs. A.
Muthalib Sulaiman. Buku ini berukuran A5, jadi ukurannya tidak terlalu besar
dan ringan.
Buku ini tidak berorientasi pada tingkat pendidikan
sekolah, akan tetapi berorientasi kepada tingkat bahasa itu sendiri. Sedangkan
tingkat pengajaran bahasa, khususnya Bahasa Arab, ditetapkan akan meliputi tiga
tingkat atau marhalah, yaitu Marhalah al-Ula (المرحلة الأولى) atau Elementary
(jilid 1, 2, 3, dan 4), Marhalah al-Mutawassitah (المرحلة المتوسطة) atau intermediate (jilid 5, dan
seterusnya), dan Marhalah al-Mutaqaddimah (المرحلة
المتقدمة) atau
Advanced. Oleh karena itu, buku ini dapat dipergunakan oleh siapa pun
yang ingin mempelajari Bahasa Arab dalam tingkat-tingkat itu. [14]
Bagian Mukadimah, di sini diterangkan bahwa penyusunan
buku ini didasarkan pada pengenalan dan pemantapan pola-pola kalimat dalam
Bahasa Arab. Pola-pola kalimat ini perlu banyak dilatihkan kepada para pelajar
sehingga menjadi suatu kebiasaan. Oleh karena itu, maka buku ini diberi nama Al-‘Arabiyah
bin-Namazij (Arabic by Patterns) atau pelajaran Bahasa Arab melalui
pola-pola kalimat.
Buku ini terdiri dari 20 halaman pembuka (yang berisi halaman
judul, identitas buku, Sambutan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah, Kata
Pengantar, Mukadimah, Petunjuk Guru, Daftar Isi dan Pedoman transliterasi
Arab-Latin) dan 110 halaman bahan ajar. Pada halaman 99-110 dalam buku ini
terdapat kamus keci (مفردات العربية بالنماذج).
Buku ini membagi materinya menjadi 13 bab pembahasan, yaitu:
1.
الدرس الأول
(Pelajaran Pertama) : ولد – هذه بنتهذا
2.
الدرس الثانى
(Pelajaran Ke-2) : هذا ولد جميل
3.
الثالثالدرس (Pelajaran Ke-3): جميلالولد
4.
الرابعلدرسا (Pelajaran Ke-4): هذا الولد جميل
5.
الخامسلدرسا (Pelajaran Ke-5) : الولد في
البيت
6.
السادسلدرسا (Pelajaran Ke-6) : الولد
أمام البيت
7.
السابعلدرسا (Pelajaran Ke-7) : الولد الجميل حاضر
8.
الثامنلدرسا (Pelajaran Ke-8) :في البيت ولد
9.
التاسعلدرسا (Pelajaran Ke-9) : في البيت
ولد جميل
10.
العاشرلدرسا (Pelajaran Ke-10) :هو حاضر – هي حاضرة
11.
الحادي عشرلدرسا (Pelajaran Ke-11): هذا قلم
محمد
12.
الثانى عشر لدرسا (Pelajaran Ke-12) : قلم محمد
جميل
13.
الثالث عشر لدرسا (Pelajaran Ke-13) : الولد يقرأ القرآن
Setiap bab terdiri dari beberapa bagian, yaitu adanya pengenalan pola
kalimat di awal, lalu dilanjutkan dengan tadriybat (تدريبات) atau drills yang dimaksudkan untuk
melatih murid agar benar-benar menguasai dan terbiasa dengan pola kalimat yang
diajarkan, caranya adalah pengajar membacakan pola-pola kalimat yang ada dengan
fasih lalu diikuti oleh para pelajar secara terus-menerus sehingga para pelajar
terbiasa dengan pola kalimat tersebut.
Selanjutnya, dalam setiap bab juga terdapat qawa’id
(قواعد) yang merupakan kesimpulan mengenai
susunan pola kalimat tadi dalam bentuk gramatika secara sederhana dan mudah
dipahami.
Selain itu juga terdapat tamriynat (تمرينات) adalah latihan-latihan soal yang bertujuan
untuk memantapkan pemahaman si pelajar akan pembahasan mengenai pola kalimat
yang diajarkan.
Selanjutnya juga terdapat muhadatsah (محادثة) yang dimaksudkan untuk membina kemampuan
berbicara, terutama percakapan sehari-hari. Lalu mahfudzat (محفوظات) yaitu ungkapan-ungkapan Bahasa Arab yang
bagus, baik dari Al-Quranul Karim, Hadits Nabi ataupun kutipan-kutipan dari
hasil-hasil sastra, baik puisi maupun prosa yang membangun dan memotivasi,
mahfudzat ini dihafal oleh pelajar. Dan terakhir, dalam buku ini juga
dilengkapi dengan insya’ (إنشاء) yang dimaksudkan untuk melatih menulis
karangan dalam bahasa Arab.
Materi atau pola-pola kalimat yang dipaparkan dalam buku
ini ditampilkan secara meningkat, dari yang paling mudah ke yang kompleks. Jika
mengacu pada buku Abdul Hamid,dkk (2008:73) , bahan ajar yang dirancang secara
sistematis harus memiliki pedoman kerja siswanya, dilengkapi dengan
pedoman untuk guru, menyebutkan
untuk siapa buku tersebut dikembangkan
dan menyebutkan prosedur atau tatacara pemanfaatannya, dan buku al-‘Arabiyah bin-Namazij ini
memenuhinya.
Bila menyesuaikan dengan ketentuan isi
dari bahan ajar yang diungkapkan oleh Mansoer Pateda. Pertama, bahan harus sesuai dengan kurikulum sekolah. Seperti yang
sudah disampaikan di atas, buku ini tidak berorientasi ke tingkat pendidikan
formal, tetapi mengacu kepada tingkatan pembelajaran bahasa, dan buku ini
termasuk buku yang sesuai dengan tingkat pembelajaran bahasa Arab awal atau
dasar. Sehingga buku ini bebas digunakan siapa saja yang baru mempelajari
bahasa Arab. Kedua, berorientasi pada tujuan. Seperti yang
sudah disebutkan di atas, tujuan pengajaran bahasa arab adalah agar si pelajar
mampu menggunakan bahasa Arab dengan baik dan dapat memahami ilmu-ilmu agama
atau literature-literatur berbahasa Arab dan juga agar pelajar mampu
menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari. Menurut saya buku ini
sangat bagus untuk langkah awal, karena di dalamnya dibahas materi yang ringan
dan mudah dimengerti oleh para pemula dan didukung dengan kosakata-kosakata
yang banyak sehingga dapat memperkaya kosakata yang mempelajarinya. Ketiga,
mempertimbangkan landasan, kependidikan, dan psikologi. Buku ini bisa dikatakan
tidak terlalu berat bagi seorang pemula, jadi dengan ukurannya yang sedang dan
tidak terlalu besar, buku ini tidak terlalu memberikan beban psikologi ketika
mempelajarinya. Keempat, berjenjang. Sayangnya buku
ini tidak berorientasi pada tingkat pendidikan formal yang berjenjang.
Terkadang buku ini digunakan oleh tingkat MTs, tapi terkadang pula digunakan
oleh perguruan tinggi tertentu dan biasanya
di semester awal. Kelima, memungkinkan si terdidik mengembangkan
kapasitas bahasanya. Pada buku ini siswa diajak untuk berlatih setelah memahami
setiap materi yang disampaikan. Dengan jenis latihan yang berbeda-beda dan
mewakili materi yang telah diajarkan, seperti tadriybat,
tamriynat, muhadatsah dan insya’. Hal ini membantu pelajar untuk mengulang kembali pelajarannya dan mengembangkan
keterampilan belajarnya. Keenam, terpadu dan utuh. Dengan
komponen-komponen yang ada di dalamnya, buku ini bisa dikatakan terpadu dan
utuh. Tema yang dibahas pun masih berhubungan dengan perangkat-perangkat
sekolah dan dunia ke-Universitas-an yang istilahnya mudah dicerna. Ketujuh, bahan pengajaran yang disusun oleh guru berguna bagi terdidik. Sangat dapat
dipastikan buku yang tersusun ini sangat berguna bagi si pelajar yang
mempelajari bahasa Arab pada tingkat awal, karena selain dengan adanya pola
kalimat, tadriybat, tamriynat, muhadatsah dan insya’ di tiap
bab-nya, buku ini juga dilengkapi kamus kecil yang terdapat di bagian akhir dan
itu disusun berdasarkan kosakata yang ada di tiap bab, jadi lebih spesifik dan
mudah untuk mencarinya.
B. Kelebihan dan
Kekurangan Buku
Kelebihan:
1.
Ukuran buku ini tidak terlalu besar, hanya berukuran A5 dan ringan.
2.
Secara harga, buku ini terbilang ekonomis, sehingga semua kalangan yang
ingin mempelajarinya dapat dengan mudah memperolehnya.
3.
Isinya sistematis, di setiap bab terdapat pola kalimat, tadriybat,
tamriynat, dan juga dilengkapi muhadatsah, mahfudzat dan insya’.
4.
Dilengkapi dengan kamus kecil di bagian akhir yang penyusunannya
berdasarkan bab. Jadi ketika kita ingin mengetahui arti suatu kata yang
terdapat pada bab 2, maka kita bisa mencarinya di kamus bagian bab 2.
5.
Di bagian awal, buku ini
menampilkan petunjuk untuk guru tentang bagaimana tata cara mengajar dengan
menggunakan buku ini.
Kekurangan:
1. Buku ini tidak dilengkapi dengan gambar, hanya teks
saja, jadi bisa terkesan monoton.
2. Buku ini tidak dikhususkan jenjang pendidikannya.
BAB IV
KESIMPULAN
Materi ajar sangat berperan penting dalam
pengajaran bahasa, keberhasilan atau ketuntasan si terdidik dalam berbahasa
juga sangat ditentukan oleh kualitas dan ketepatan bahan atau materi ajar yang
disampaikan.
Materi ajar yang ideal adalah materi yang
sesuai dengan keadaan objek pengajaran, dalam hal ini objeknya adalah si
terdidik. Guru atau pengajar yang mengajarkannya pun harus memiliki kompetensi
yang memadai, ia harus menguasai materi serta konsepnya serta mengerti kondisi
si terdidik. Dengan begitu proses pengajaran akan lebih efektif dan si terdidik
akan tuntas dalam pembelajaran bahasa.
Dan berdasarkan analisis di
atas, buku bahasa
Arab Al-‘Arabiyah bin-Namazij jilid 1 ini dapat dikatakan layak untuk
dijadikan sebagai bahan ajar untuk pembelajar bahasa Arab tingkat awal atau
dasar.
DAFTAR PUSTAKA
·
Abdurrahman, Maman . 2010. Pengembangan Materi
Ajar Bahasa Arab Terpadu untuk Meningkatkan Penguasaan Kemahiran Berbahasa Arab
Mahasiswa Perguruan Tinggi Umum. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
·
Hamid, Abdul H.M dkk. Pembelajaran Bahasa Arab pendekatan, metode,
strategi, materi dan media. 2008. Malang: UIN Malang Press.
·
Pateda, Mansoer. Linguistik Terapan.1991. Flores: Penerbit
Nusa Indah
·
Partosentono, dkk.2009. Al-‘Arabiyah
bin-Namazid Jilid 1. Jakarta: Bulan Bintang
·
Subhan M dan Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa
Indonesia Berbagai Pendekatan, Metode Teknik, dan Media Pengajaran.
Bandung: CV Pustaka Setia. 2001
·
Wahab, Muhbib Abdul. 2008. Epistemologi &
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah
[1] Mansoer Pateda. Linguistik
Terapan. (Flores: Penerbit Nusa Indah.1991) Hal 25
[2]
Abdul Hamid dkk. Pembelajaran Bahasa Arab
pendekatan, metode, strategi, materi dan media. (Malang: UIN Malang
Press.2008) Hal 69
[3] Abdul
Hamid dkk. Pembelajaran Bahasa Arab pendekatan, metode, strategi, materi dan
media. (Malang: UIN Malang Press.2008) Hal 71
[4] Abdul
Hamid dkk.2008 Hal 73
[5] Mansoer Pateda. Linguistik
Terapan. Hal 54
[6] Mansoer Pateda. Linguistik
Terapan. Hal 69
[7] Abdul
Hamid dkk. Pembelajaran Bahasa Arab pendekatan, metode, strategi, materi dan
media. (Malang: UIN Malang Press.2008) Hal 80
[8] Mansoer Pateda. Linguistik
Terapan. Hal 77
[9] Mansoer Pateda. Linguistik
Terapan. Hal 78
[10] Muhbib Abdul Wahab. Epistemologi & Metodologi Pembelajaran Bahasa
Arab. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah) 2008. Hal 152
[11] Abdul
Hamid dkk.2008 Hal 77
[12] Maman Abdurrahman.PENGEMBANGAN MATERI AJAR BAHASA ARAB TERPADU
UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KEMAHIRAN BERBAHASA ARAB
MAHASISWA PERGURUAN TINGGI UMUM. (Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.2010) Hal 14
[13] Maman Abdurrahman.
2010 Hal 15
[14] A.R. Partosentono, dkk. Al-‘Arabiyah
bin-Namazid Jilid 1.(Jakarta: Bulan Bintang.2009. Hal ix
No comments:
Post a Comment
Thank You ^_^