Monday, October 3, 2016

LINGUISTIK TERAPAN



Oleh : S. Hani. N

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Linguistik terapan adalah salah satu subdisiplin dari Linguistik (ilmu bahasa). Dalam buku Linguistik Terapan karya Mansoer Pateda disebutkan bahwa linguistik terapan lebih banyak berkaitan dengan pengajaran bahasa. Dengan kata lain linguistik terapan lebih banyak diarahkan pada penerapan linguistik dalam pengajaran bahasa. [1]
Pembelajaran bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat aspek yang harus diperhatikan dalam upaya penguasaan dalam keterampilan berbahasa. Empat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak , berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Untuk dapat menguasai keempat keterampilan tersebut, pembelajaran harus memenuhi faktor penunjang keberhasilan pencapaian keempat keterampilan, salah satunya adalah bahan ajar. Oleh karena itu pembelajaran harus mempunyai bahan atau materi ajar yang tepat.
Al-mawad al-dirasiyah atau ada juga yang menyebutnya dengan al-mawad at-ta’limiyah (materi ajar) merupakan hal yang penting dalam sebuah proses belajar-mengajar dan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan.[2] Oleh karena itu, bahan atau materi yang akan disampaikan harus disiapkan dan disusun sebaik mungkin.  Dan dalam makalah ini penyusun akan menganalisis bahan atau materi ajar pada buku pelajaran bahasa Arab Al-‘Arabiyah bin-Namazij jilid 1.


BAB II
LANDASAN TEORI
 A.  Pengertian Materi Ajar Bahasa Arab
Menurut Pannen (1995) bahan ajar (al-mawad al-dirasiyah) adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dilanjutkan oleh Kemp (1977:44), menurutnya materi pelajaran merupakan gabungan antara pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan (langkah-langkah, prosedur keadaan, dan syarat-syarat) dan faktor sikap.[3]
Dengan demikian, bahan ajar bahasa Arab adalah materi pelajaran bahasa Arab yang merupakan gabungan antara pengetahuan, keterampilan, dan faktor sikap, yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab.
Berdasarkan pengertian bahan ajar di atas, maka tidak semua buku yang dijual bebas di pasaran dapat dikategorikan sebagai bahan ajar. Jika buku tersebut telah dirancang secara sistematis untuk keperluan proses belajar-mengajar, maka dapat disebut sebagai bahan ajar. Dengan demikian kita bisa mengidentifikasi sebuah buku ajar dengan beberapa point : Apakah ada pedoman kerja siswanya?; Apakah dilengkapi dengan pedoman untuk guru?; Apakah menyebutkan untuk siapa buku tersebut dikembangkan?; Apakah menyebutkan prosedur atau tatacara pemanfaatannya?.[4]

 B.  Penyusunan Materi Ajar
1.    Prinsip-prinsip Penyusunan Bahan Ajar
Seorang guru yang profesional tidak begitu saja ia menyusun bahan yang akan diajarkannya. Ia harus mempertimbangkan matang-matang apa yang akan diajarkannya dan bagaimanakah mengajarkannya. Tujuannya tidak lain agar si terdidik tuntas terhadap bahan yang diberikan kepadanya. Guru harus mempunyai imajinasi yang luas tentang bahan dan pelaksanaan pengajaran bahkan konsekuensi yang timbul akibat kegiatan itu.[5]
Dalam buku Linguistik Terapan, Mansoer Pateda menyebutkan prinsip-prinsip berikut ini untuk diterapkan di dalam penyusunan bahan pengajaran. Prinsip itu, adalah:
a.    Prinsip orientasi pada tujuan, implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran bahasa yang disusun diarahkan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan pada waktu kita merencanakan pengajaran.
b.    Prinsip relevansi. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun ada hubungannnya dengan kehidupan si terdidik setiap hari.
c.    Prinsip efisiensi. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun dapat dilaksanakan, baik oleh guru bahasa maupun oleh si terdidik dengan menggunakan waktu dan tenaga yang berdaya guna.
d.   Prinsip evektitivitas. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun berhasil mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
e.    Prinsip fleksibilitas Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun bersifat luwes, terbuka dan mampu disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
f.     Prinsip integritas. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun merupakan bagian yang dapat dikaitkan dengan bahan pengajaran yang lain.
g.    Prinsip kontinuitas. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun merupakan bahan yang bersambung, tidak lepas satu dengan yang lain.
h.    Prinsip objektivitas. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun berlandaskan pada penelaahan masalah kebahasaan secara ilmiah dan didukung oleh disiplin ilmu lain, misalnya pedagogik dan psikologi.
i.      Prinsip demokratis. Implikasinya kita mengusahakan agar bahan pengajaran yang disusun diusahakan memberikan kesempatan kepada semua si terdidik untuk berpartisipasi.[6]

2.    Komponen dan Isi materi ajar
Bahan ajar selain harus dirancang secara sistematis, juga harus dilengkapi dengan komponen-komponen yang dapat menunjang proses belajar-mengajar sehingga dapat mengantarkan peserta didik kepada tujuan yang telah ditetapkan.  Komponen bahan ajar menurut Pannen (2003:13) terdiri dari tiga komponen inti, yaitu komponen utama, komponen pelengkap, dan komponen evaluasi hasil belajar.[7]
Selanjutnya beberapa ahli seperti Dick dan Carey (1990), Degeng (1990,1997), Tarigan (1990) dan Suparman (1993), menjelaskan pedoman pengembangan buku ajar adalah terpenuhinya komponen-komponen bahan ajar yang relevan dengan kebutuhan proses belajar-mengajar, seperti adanya:Petunjuk penggunaan buku ajar, tujuan umum dan tujuan khusus pembelajar, epitome (kerangka isi), uraian isi bahan pembelajaran, gambar/ilustrasi, rangkuman, soal latihan, kunci jawaban, balikan dan tugas-tugas.
Bahan atau materi yang akan diajarkan diinformasikan di dalam kurikulum. Seperti diketahui kurikulum memberitahukan, antara lain tujuan yang hendak dicapai, silabi pelajaran, pokok dan subpokok bahasan, dan sumber pelajaran. Itu sebabnya isi bahan telah dapat dipertimbangkan berdasarkan pokok dan subpokok bahasan yang dicantumkan pada kurikulum. Yang diperlukan sekarang adalah arahan yang dapat digunakan untuk menyusun isi bahan pengajaran:[8]
a.    Isi bahan harus sesuai dengan kurikulum sekolah. Hal  ini tidak berarti guru secara kaku melaksanakan apa yang terdapat di kurikulum. Guru bisa merubahnya sesuai dengan kondisi kelas atau siswa yang dididik.
b.    Isi bahan pengajaran harus berorientsi pada tujuan. Tujuan ini pun telah dirumuskan di dalam kurikulum. Guru tinggal menyesuaikan bahan itu dengan tujuan yang hendak dicapai. Yang perlu diingat, jangan sampai antara tujuan dan pengajaran tidak serasi atau sejalan. Pada dasarnya tujuan itu yang menjadi sasaran.
c.    Isi bahan harus mempertimbangkan landasan kebahasaan, kependidikan, dan psikologi. Itu sebabnya bagi para calon guru diberikan kuliah dasar keguruan, kependidikan dan psikologi..
d.   Berjenjang. Ini berarti isi bahan yang disusun harus memperhatikan jenjang pendidikan si terdidik. 
e.    Isi bahan pengajaran memungkinkan si terdidik mengembangkan kapasitas bahasanya.
f.     Isi bahan pengajaran sebaiknya terpadu dan utuh. Keterpaduan mengacu kepada relevansinya dengan pengajaran yang lain, tetapi sejalan dengan itu sifat keutuhan bahan tidak boleh diabaikan.
g.    Isi bahan pengajaran sebaiknya berguna bagi si terdidik.  Ini berarti, isi bahan itu sesuai dengan keadaan nyata yang dialami si terdidik dalam kehidupan sehari-hari. Isi bahan harus memperhatikan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan nyata, kehidupan yang selalu dialami si terdidik.[9]
Materi ajar bahasa Arab biasanya dilengkapi dengan kamus kecil atau mufradat. Tujuan utama pembelajaran mufradat  adalah :
  1. Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa/mahasiswa, baik melalui bahan bacaan maupun fahm al-masmu’;
  2. Melatih siswa/mahasiswa untuk dapat melafalkan kosakata itu dengan baik dan benar karena pelafalan yang baik dan benar mengantarkan kepada kemahiran berbicara dan membaca secara baik dan benar pula;
  3. Memahami makna kosakata, baik secara denotatif atau leksikal (berdiri sendiri) maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu (makna  konotatif dan gramatikal);
  4. Mampu mengapresiasi dan memfungsikan mufradat  itu dalam berekspresi lisan (berbicara) maupun tulisan (mengarang) sesuai dengan konteksnya yang benar.[10]

C.  Manfaat Materi Ajar bagi Guru dan Siswa
1.    Efisiensi waktu dalam proses pembelajaran
2.    Mengubah peran guru dari pengajar menjadi fasilitator
3.    Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.
4.    Siswa dapat belajar secara mandiri
5.      Siswa dapat belajar sesuai dengan yang dikehendaki
6.      Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya.[11]

D.  Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab
Tujuan pembelajaran bahasa adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa arab, seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’; nahwu dan sharaf, sehingga memperoleh kemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek kemahiran, yaitu: kemahiran menyimak, kemahiran membaca, kemahiran menulis, dan kemahiran berbicara.[12]
Departemen Agama (1975:117) menjelaskan bahwa tujuan umum pembelajaran bahasa Arab adalah: (1) untuk dapat memahami al-Quran dan hadist sebagai sumber hukum ajaran islam; (2) untuk dpat memahami buku-buku agama dan kebudayaan islam yang ditulis dalam bahasa Arab; (3) untuk dapat berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab; (4) untuk dapat digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain (supplementary); (5) untuk membina ahli bahasa arab, yakni benar-benar profesional.[13]

BAB III
                                                                               ANALISIS

A.  Identitas dan Isi Buku
Buku bahan ajar yang penyusun analisis adalah buku Al-‘Arabiyah bin-Namazij Juz Pertama ( الأولالجزء (, Al-Marhalah al-Ula (المرحلة الأولى). Buku ini diterbitkan oleh Bulan Bintang di Jakarta, cetakan ke-16 pada tahun 2009, sedangkan cetakan pertamanya pada tahun 1976. Buku ini disusun oleh Tim Penyusun Materi Pengajaran Bahasa Arab Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, yaitu sebuah tim dengan Konsultan : Prof. H. Bustami A. Gani, dan tim  penyusun yang beranggotakan : Drs. H. A.R. Partosentono (ketua); Drs. Rofi’I; Drs. Muchsin Idham; Drs. Chatibul Umam; Drs. D. Hidayat; Drs. Lamingi Lam Tamdid; Drs. A. Muthalib Sulaiman. Buku ini berukuran A5, jadi ukurannya tidak terlalu besar dan ringan.
Buku ini tidak berorientasi pada tingkat pendidikan sekolah, akan tetapi berorientasi kepada tingkat bahasa itu sendiri. Sedangkan tingkat pengajaran bahasa, khususnya Bahasa Arab, ditetapkan akan meliputi tiga tingkat atau marhalah, yaitu Marhalah al-Ula (المرحلة الأولى) atau Elementary (jilid 1, 2, 3, dan 4), Marhalah al-Mutawassitah (المرحلة المتوسطة) atau intermediate (jilid 5, dan seterusnya), dan Marhalah al-Mutaqaddimah (المرحلة المتقدمة)  atau Advanced. Oleh karena itu, buku ini dapat dipergunakan oleh siapa pun yang ingin mempelajari Bahasa Arab dalam tingkat-tingkat itu. [14]
Bagian Mukadimah, di sini diterangkan bahwa penyusunan buku ini didasarkan pada pengenalan dan pemantapan pola-pola kalimat dalam Bahasa Arab. Pola-pola kalimat ini perlu banyak dilatihkan kepada para pelajar sehingga menjadi suatu kebiasaan. Oleh karena itu, maka buku ini diberi nama Al-‘Arabiyah bin-Namazij (Arabic by Patterns) atau pelajaran Bahasa Arab melalui pola-pola kalimat.
Buku ini terdiri dari 20 halaman pembuka (yang berisi halaman judul, identitas buku, Sambutan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah, Kata Pengantar, Mukadimah, Petunjuk Guru, Daftar Isi dan Pedoman transliterasi Arab-Latin) dan 110 halaman bahan ajar. Pada halaman 99-110 dalam buku ini terdapat kamus keci (مفردات العربية بالنماذج).
Buku ini membagi materinya menjadi 13 bab pembahasan, yaitu:
1.             الدرس الأول (Pelajaran Pertama) :  ولد – هذه بنتهذا
2.             الدرس الثانى (Pelajaran Ke-2) : هذا ولد جميل
3.              الثالثالدرس (Pelajaran Ke-3):   جميلالولد
4.              الرابعلدرسا (Pelajaran Ke-4):   هذا الولد جميل
5.              الخامسلدرسا (Pelajaran Ke-5) : الولد في البيت
6.              السادسلدرسا (Pelajaran Ke-6) : الولد أمام البيت
7.              السابعلدرسا (Pelajaran Ke-7) :   الولد الجميل حاضر
8.              الثامنلدرسا (Pelajaran Ke-8) :في البيت ولد
9.              التاسعلدرسا (Pelajaran Ke-9) : في البيت ولد جميل
10.          العاشرلدرسا (Pelajaran Ke-10) :هو حاضر – هي حاضرة
11.          الحادي عشرلدرسا (Pelajaran Ke-11): هذا قلم محمد  
12.          الثانى عشر لدرسا (Pelajaran Ke-12) : قلم محمد جميل
13.         الثالث عشر لدرسا (Pelajaran Ke-13) : الولد يقرأ القرآن
Setiap bab terdiri dari beberapa bagian, yaitu adanya pengenalan pola kalimat di awal, lalu dilanjutkan dengan tadriybat (تدريبات)  atau drills yang dimaksudkan untuk melatih murid agar benar-benar menguasai dan terbiasa dengan pola kalimat yang diajarkan, caranya adalah pengajar membacakan pola-pola kalimat yang ada dengan fasih lalu diikuti oleh para pelajar secara terus-menerus sehingga para pelajar terbiasa dengan pola kalimat tersebut.
Selanjutnya, dalam setiap bab juga terdapat qawa’id (قواعد) yang merupakan kesimpulan mengenai susunan pola kalimat tadi dalam bentuk gramatika secara sederhana dan mudah dipahami.
Selain itu juga terdapat tamriynat (تمرينات)  adalah latihan-latihan soal yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman si pelajar akan pembahasan mengenai pola kalimat yang diajarkan.
Selanjutnya juga terdapat muhadatsah (محادثة) yang dimaksudkan untuk membina kemampuan berbicara, terutama percakapan sehari-hari. Lalu mahfudzat (محفوظات)  yaitu ungkapan-ungkapan Bahasa Arab yang bagus, baik dari Al-Quranul Karim, Hadits Nabi ataupun kutipan-kutipan dari hasil-hasil sastra, baik puisi maupun prosa yang membangun dan memotivasi, mahfudzat ini dihafal oleh pelajar. Dan terakhir, dalam buku ini juga dilengkapi dengan insya’ (إنشاء) yang dimaksudkan untuk melatih menulis karangan dalam bahasa Arab.
Materi atau pola-pola kalimat yang dipaparkan dalam buku ini ditampilkan secara meningkat, dari yang paling mudah ke yang kompleks. Jika mengacu pada buku Abdul Hamid,dkk (2008:73) , bahan ajar yang dirancang secara sistematis harus memiliki pedoman kerja siswanya, dilengkapi dengan pedoman untuk guru, menyebutkan untuk siapa buku tersebut dikembangkan dan menyebutkan prosedur atau tatacara pemanfaatannya, dan buku al-‘Arabiyah bin-Namazij ini memenuhinya.
Bila menyesuaikan dengan ketentuan isi dari bahan ajar yang diungkapkan oleh Mansoer Pateda. Pertama, bahan harus sesuai dengan kurikulum sekolah. Seperti yang sudah disampaikan di atas, buku ini tidak berorientasi ke tingkat pendidikan formal, tetapi mengacu kepada tingkatan pembelajaran bahasa, dan buku ini termasuk buku yang sesuai dengan tingkat pembelajaran bahasa Arab awal atau dasar. Sehingga buku ini bebas digunakan siapa saja yang baru mempelajari bahasa Arab. Kedua, berorientasi pada tujuan. Seperti yang sudah disebutkan di atas, tujuan pengajaran bahasa arab adalah agar si pelajar mampu menggunakan bahasa Arab dengan baik dan dapat memahami ilmu-ilmu agama atau literature-literatur berbahasa Arab dan juga agar pelajar mampu menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari. Menurut saya buku ini sangat bagus untuk langkah awal, karena di dalamnya dibahas materi yang ringan dan mudah dimengerti oleh para pemula dan didukung dengan kosakata-kosakata yang banyak sehingga dapat memperkaya kosakata yang mempelajarinya. Ketiga, mempertimbangkan landasan, kependidikan, dan psikologi. Buku ini bisa dikatakan tidak terlalu berat bagi seorang pemula, jadi dengan ukurannya yang sedang dan tidak terlalu besar, buku ini tidak terlalu memberikan beban psikologi ketika mempelajarinya. Keempat, berjenjang. Sayangnya buku ini tidak berorientasi pada tingkat pendidikan formal yang berjenjang. Terkadang buku ini digunakan oleh tingkat MTs, tapi terkadang pula digunakan oleh perguruan tinggi tertentu dan biasanya  di semester awal. Kelima, memungkinkan si terdidik mengembangkan kapasitas bahasanya. Pada buku ini siswa diajak untuk berlatih setelah memahami setiap materi yang disampaikan. Dengan jenis latihan yang berbeda-beda dan mewakili materi yang telah diajarkan, seperti tadriybat, tamriynat, muhadatsah dan insya’. Hal ini membantu pelajar untuk mengulang kembali pelajarannya dan mengembangkan keterampilan belajarnya. Keenam, terpadu dan utuh. Dengan komponen-komponen yang ada di dalamnya, buku ini bisa dikatakan terpadu dan utuh. Tema yang dibahas pun masih berhubungan dengan perangkat-perangkat sekolah dan dunia ke-Universitas-an yang istilahnya mudah dicerna. Ketujuh, bahan pengajaran yang disusun oleh guru berguna bagi terdidik. Sangat dapat dipastikan buku yang tersusun ini sangat berguna bagi si pelajar yang mempelajari bahasa Arab pada tingkat awal, karena selain dengan adanya pola kalimat, tadriybat, tamriynat, muhadatsah dan insya’ di tiap bab-nya, buku ini juga dilengkapi kamus kecil yang terdapat di bagian akhir dan itu disusun berdasarkan kosakata yang ada di tiap bab, jadi lebih spesifik dan mudah untuk mencarinya.

B.  Kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan:
1.      Ukuran buku ini tidak terlalu besar, hanya berukuran A5 dan ringan.
2.      Secara harga, buku ini terbilang ekonomis, sehingga semua kalangan yang ingin mempelajarinya dapat dengan mudah memperolehnya.
3.      Isinya sistematis, di setiap bab terdapat pola kalimat, tadriybat, tamriynat, dan juga dilengkapi muhadatsah, mahfudzat dan insya’.
4.      Dilengkapi dengan kamus kecil di bagian akhir yang penyusunannya berdasarkan bab. Jadi ketika kita ingin mengetahui arti suatu kata yang terdapat pada bab 2, maka kita bisa mencarinya di kamus bagian bab 2.
5.      Di bagian awal, buku  ini menampilkan petunjuk untuk guru tentang bagaimana tata cara mengajar dengan menggunakan buku ini.
Kekurangan:
1.      Buku ini tidak dilengkapi dengan gambar, hanya teks saja, jadi bisa terkesan monoton.
2.      Buku ini tidak dikhususkan jenjang pendidikannya.

BAB IV
KESIMPULAN

Materi ajar sangat berperan penting dalam pengajaran bahasa, keberhasilan atau ketuntasan si terdidik dalam berbahasa juga sangat ditentukan oleh kualitas dan ketepatan bahan atau materi ajar yang disampaikan.
Materi ajar yang ideal adalah materi yang sesuai dengan keadaan objek pengajaran, dalam hal ini objeknya adalah si terdidik. Guru atau pengajar yang mengajarkannya pun harus memiliki kompetensi yang memadai, ia harus menguasai materi serta konsepnya serta mengerti kondisi si terdidik. Dengan begitu proses pengajaran akan lebih efektif dan si terdidik akan tuntas dalam pembelajaran bahasa.
Dan berdasarkan analisis di atas,  buku bahasa Arab Al-‘Arabiyah bin-Namazij jilid 1 ini dapat dikatakan layak untuk dijadikan sebagai bahan ajar untuk pembelajar bahasa Arab tingkat awal atau dasar.



DAFTAR PUSTAKA

·                                   Abdurrahman, Maman . 2010. Pengembangan Materi Ajar Bahasa Arab Terpadu untuk Meningkatkan Penguasaan Kemahiran Berbahasa Arab Mahasiswa Perguruan Tinggi Umum.  Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

·                                   Hamid, Abdul H.M dkk. Pembelajaran Bahasa Arab pendekatan, metode, strategi, materi dan media. 2008. Malang: UIN Malang Press.

·                                   Pateda, Mansoer. Linguistik Terapan.1991. Flores: Penerbit Nusa Indah

·                                   Partosentono, dkk.2009.  Al-‘Arabiyah bin-Namazid Jilid 1. Jakarta: Bulan Bintang

·                                   Subhan M dan Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia Berbagai Pendekatan, Metode Teknik, dan Media Pengajaran. Bandung: CV Pustaka Setia. 2001

·                                   Wahab, Muhbib Abdul. 2008. Epistemologi & Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah 
 

[1] Mansoer Pateda. Linguistik Terapan. (Flores: Penerbit Nusa Indah.1991) Hal 25
[2] Abdul Hamid dkk. Pembelajaran Bahasa Arab pendekatan, metode, strategi, materi dan media. (Malang: UIN Malang Press.2008) Hal 69

[3] Abdul Hamid dkk. Pembelajaran Bahasa Arab pendekatan, metode, strategi, materi dan media. (Malang: UIN Malang Press.2008) Hal 71
[4] Abdul Hamid dkk.2008  Hal 73
[5] Mansoer Pateda. Linguistik Terapan. Hal 54
[6] Mansoer Pateda. Linguistik Terapan. Hal 69
[7] Abdul Hamid dkk. Pembelajaran Bahasa Arab pendekatan, metode, strategi, materi dan media. (Malang: UIN Malang Press.2008) Hal 80
[8] Mansoer Pateda. Linguistik Terapan. Hal 77
[9] Mansoer Pateda. Linguistik Terapan. Hal 78
[10] Muhbib Abdul Wahab. Epistemologi & Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah) 2008. Hal 152 
[11] Abdul Hamid dkk.2008  Hal 77
[12] Maman Abdurrahman.PENGEMBANGAN MATERI AJAR BAHASA ARAB TERPADU
UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KEMAHIRAN BERBAHASA ARAB MAHASISWA PERGURUAN TINGGI UMUM. (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.2010) Hal 14
[13] Maman Abdurrahman. 2010 Hal 15
[14] A.R. Partosentono, dkk. Al-‘Arabiyah bin-Namazid Jilid 1.(Jakarta: Bulan Bintang.2009.  Hal ix

No comments:

Post a Comment

Thank You ^_^